Tandaseru — RSUD Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara terpaksa mengambil sejumlah tenaga medis dari puskesmas untuk diperbantukan di RSUD. Langkah ini diambil untuk menutupi kekurangan tenaga medis yang terjadi belakangan ini. Meski begitu, pengelola RSUD memastikan layanan kesehatan untuk warga tetap berjalan normal.

Sekretaris RSUD Tobelo Said Kudo menyatakan, rumor bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tobelo ditutup karena kekurangan tenaga medis, baik dokter dan perawat, yang diduga terkonfirmasi positif Covid-19 dan reaktif rapid test tidak benar. Menurutnya, penutupan IGD hanya berlangsung sementara untuk penyemprotan disinfektan.

Sekretaris RSUD Tobelo, Said Kudo. (Istimewa)

“Sebab ada pasien dan dokter yang terkonfimasi positif Covid-19. Tapi pelayanan medis tetap ada. Jadi tidak benar RSUD Tobelo ditutup,” ungkapnya, Senin (24/8).

Said membenarkan, ada dua dokter RSUD yang diduga terkonfirmasi positif Covid-19. Karena itu, semua tenaga medis yang kontak langsung dengan dokter tersebut harus menjalani swab test.

“Dan dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah,” terangnya.

Saat ini, kekurangan tenaga medis di IGD membuat pengelola RSUD berinisiatif menarik sejumlah dokter dan tenaga medis lain dari puskesmas sekitar.

“Untuk melancarkan pelayanan medis di RSUD Tobelo, kami datangkan dari puskesmas sebanyak 10 orang dokter, 12 orang bidan, dan 20 orang perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat,” tandas Said.