Di Maitara, ada pula empat cottage yang dikelola warga setempat. Biaya sewanya Rp 350 ribu per malam dan bisa digunakan beramai-ramai.
Namun untuk menggunakan cottage-cottage ini, Anda harus memesannya jauh hari sebelumnya. Seperti saat ini, lokasi itu sudah di-booking sampai akhir Agustus. Ya, sepadat itu.

Oya, pengunjung Pulau Maitara disarankan membawa bekal makanan ya saat berwisata ke pulau seluas 206 hektare itu. Pasalnya, tak ada penjual kuliner khusus di sana. Amat disayangkan, sebab Maitara sendiri terkenal dengan buah sukunnya yang manis dan lezat. Bayangkan, teh hangat, sukun goreng, sembari menikmati laut teduh nan jernih. Bayangin aja dulu.
Kasim, salah satu warga Maitara bilang, sebelum pandemi Covid-19 ada beberapa ibu-ibu setempat yang berjualan kuliner. Hingga kini, mereka belum kembali berjualan meski pengunjung sudah mulai ramai.
“Jika nanti semua sudah kembali normal, masyarakat akan berjualan kembali,” ucapnya.
Bagaimana pun, Maitara selalu berhasil menghapus penat lewat liburan akhir pekan singkat. Pulau kecil dengan limpahan cerita.
“Overall, Maitara adalah lokasi yang recommended untuk melarikan diri sejenak dari penatnya kesibukan di kota. Cara terbaik untuk kembali ke alam tanpa butuh biaya besar dan waktu yang banyak,” ujar Zulkifli Ahmad Yusuf, salah satu pengunjung asal Ternate.
Tinggalkan Balasan