Tandaseru — Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara saat ini berstatus zona merah. Meski begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak lagi mengaktifkan posko pemeriksaan di pintu masuk setiap pelabuhan.
Pantauan tandaseru.com, beberapa hari terakhir posko yang biasa dihuni para petugas yang siap siaga memeriksa penumpang keluar masuk kini tidak lagi terlihat. Para penumpang yang keluar masuk baik di Pelabuhan Rum-Ternate maupun Tidore-Sofifi tidak terlihat lagi mengantre untuk diperiksa suhu badannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tikep, Abdurahim Achmad yang dikonfirmasi membenarkan posko penjagaan di pelabuhan tidak lagi dipakai. Pasalnya, posko tersebut dinilai tidak efektif dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.
“Saya kemarin mencoba koordinasi dengan Jubir terkait penempatan petugas medis di posko-posko di pelabuhan itu, dirinya mengatakan tidak lagi efektif lakukan penjagaan,” ungkapnya.
Abdurahim menjelaskan, saat ini Kota Tikep sudah masuk transmisi lokal pada generasi ketiga. Karena itu sistem penanganan dan pencegahan untuk memutus mata rantai Covid-19 diubah.
“Jadi karena sudah transmisi lokal, maka petugas medis yang ada di Puskesmas bersama satgas kelurahan itulah yang diaktifkan untuk intens turun ke rumah masyarakat masing-masing. Maka itu, petugas medis di pelabuhan tidak efektif karena sudah terjadi transmisi lokal,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Tikep Ratna Namsa meminta petugas di pelabuhan tetap stay di tengah pandemi ini.
“Sebenarnya protap kesehatan di area pintu masuk harus berlaku. Kenapa di pintu masuk perlu ada petugas, agar menjaga kita semua dari penyebaran virus,” kata dia.
Apalagi, kata Ratna, kondisi tikep saat ini masih berstatus zona merah. Maka itu sangat penting pintu masuk perlu dilakukan penjagaan dengan menggunakan protap kesehatan.
Per Rabu (8/7), jumlah kasus positif corona di Tikep mencapai 150 kasus. Tikep berada di urutan tiga pemilik kasus terbanyak di Maluku Utara setelah Ternate dan Halmahera Utara.
Tinggalkan Balasan