Tandaseru — Warga Desa Kusuri Kecamatan Tobelo Barat Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara melakukan unjuk rasa sebagai bentuk penolakan terhadap pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Hohidiahi Kusuri, Selasa (30/6).

Aksi tersebut sebelumnya berlangsung di depan rumah sakit khusus yang menangani pasien penyakit menular tersebut, namun dinegosiasi untuk pindah ke depan Kantor Camat Tobelo Barat agar penyampaian pendapat dapat berlangsung dengan tertib.

Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan kekhawatirannya. Pasalnya, pasien positif corona yang dirawat di RS Hohidiahi disebut mencapai 48 orang.

Massa juga mempertanyakan mengapa rumah sakit tersebut tak lagi merawat pasien umum dan hanya fokus pada pasien corona.

Menjawab hal tersebut, Ketua Yayasan RS Hohidiahi, Amelia menyatakan, pihaknya tetap merawat pasien Covid-19 untuk menunaikan tugas sebagai tenaga medis penyedia fasilitas kesehatan.

“Ini karena tugas mulia. Yayasan Hohidiahi tidak memilih-milih untuk merawat pasien. Baik itu TBC, HIV AIDS, dan lain-lain. Dan saat ini kami merawat pasien yang terkonfirmasi Covid-19,” tegasnya.

Dia menambahkan, dalam menangani pasien corona rumah sakit tetap mengikuti protokol tetap penanganan Covid-19. Karena itu, dia meminta warga tak perlu khawatir akan penularan virus dari pasien mereka.

“Setiap tim medis yang menangani pasien terkonfirmasi positif itu memakai APD lengkap. Jadi tidak perlu khawatir,” ucap Amelia.