Tandaseru — Sekretaris Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Asrul Sani Soleman (58) tutup usia, Sabtu (23/5) dini hari sekitar pukul 05.40 WIT.
Asrul menghembuskan napas terakhir di RSUD Chasan Boesoirie Ternate setelah dirujuk dari RSD Tikep beberapa jam sebelumnya. Asrul didiagnosis mengalami pneumonia atau infeksi paru-paru di kedua parunya.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr. Alwia Assagaf menyatakan, Asrul berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Sebelum meninggal, spesimennya telah diambil untuk diuji lewat Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD CB.
“Sementara di-running tunggu hasilnya. Beliau PDP dengan pneumonia di kedua paru,” ungkap Alwia.
Menurut Alwia, rapid test Asrul menunjukkan hasil nonreaktif.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Tikep, dr. Abdullah Maradjabesy dalam siaran langsung akun Facebook resmi Pemkot Tikep menjelaskan, mendiang Sekkot masuk RSD Tikep Jumat (22/5) pukul 11 siang. Keluhannya demam dan sesak napas.

“Lalu almarhum dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan darah dan rontgen,” jelas Abdullah.
Hasil rontgen, sambung Abdullah, menggambarkan Asrul memiliki gejala pneumonia. Karena terus mengalami sesak napas, Asrul dimasukkan ke ruang isolasi.
“Dalam perkembangannya sampai malam, pertimbangan rumah sakit kita mencari pengobatan terbaik. Karena ini kaitannya ddengan saluran napas, maka kita lebih memilih rujuk ke Ternate karena di sana ada dokter paru,” terangnya.
Abdullah bilang, hasil rapid test Asrul nonreaktif. Sang istri juga ikut di-rapid test dengan hasil yang sama.
“Kenapa kita ambil spesimen untuk swab? Karena sakitnya beliau dalam kondisi pandemi ini maka harus kita ambil swab untuk memastikan (sakit) beliau ada kaitan dengan Covid-19 atau tidak,” sambungnya.
Menurut Abdullah, Asrul diambil spesimennya sebanyak dua kali. Pertama di RSD Tikep, kedua di RSUD CB. Tujuannya untuk berjaga-jaga jika hasil uji spesimen pertama tidak valid.
“Dan di RSUD Chasan Boesoirie sudah ada pemeriksaan TCM, sehingga mungkin sebentar hasilnya sudah keluar,” ujarnya.
Di RSUD CB, Asrul ditangani langsung dokter spesialis paru. Namun Tuhan berkehendak lain, ia dipanggil pulang.
“Jenazah lalu dibawa pulang ke Tidore, dan dilaksanakan pemakaman dengan protokol Covid-19,” tutur Abdullah.
Menurut Abdullah, jika hasil TCM Asrul dinyatakan positif, Gugus Tugas Tikep akan melakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah berkontak dengannya.
“Mudah-mudahan swab test-nya negatif, karena beliau ini rapid test-nya juga nonreaktif. Kalaupun positif, kita pasti tracking,” pungkasnya.
Mendiang Asrul Sani dimakamkan di Tidore siang tadi sebelum waktu zuhur.
__________
*Artikel ini telah diedit setelah Jubir Gustu Covid-19 Malut meralat keterangannya soal hasil rapid test mendiang Sekkot.
Tinggalkan Balasan