Tandaseru — Pemerintah Provinsi Maluku Utara optimis penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik tahun 2020 bakal terealisasi sesuai target. Pasalnya, realisasinya saat ini sudah mendekati 100 persen.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Malut, total pagu anggaran DAK Non Fisik pada tahun 2020 sebesar Rp 441.458.416.000. Sementara realisasinya sebesar Rp 60.745.900.436 atau 14 persen.

Meski begitu, Sekretaris Daerah Malut Samsuddin A. Kadir menuturkan, DAK Non Fisik sebesar Rp 344 miliar merupakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Walaupun tercatat dalam APBD, penyalurannya tak melalui kas daerah.

“Tapi dari KPPN langsung ke sekolah. Informasi yang didapat, sudah disalurkan tapi karena administrasi pengesahan pelaporannya di Pemda yang belum pengesahan sehingga seakan-akan belum tersalur,” tuturnya, Jumat (27/11).

Alhasil, persentase realisasi DAK Non Fisik Pemprov tampak kecil.

“Karena itu hanya dihitung yang disalurkan oleh Pemda. Tapi karena persentasenya digabung dengan penyaluran dari KPPN, sementara yang disalurkan oleh KPPN belum disahkan pelaporannya jadi baru tertulis 14 persen, tapi yang sesungguhnya yang di Pemda sudah hampir 100 persen,” terang Samsuddin.

Sekda menambahkan, jika penyaluran yang dilakukan KPPN sudah disahkan, berarti sudah hampir 100 persen juga secara keseluruhan.

“Jadi tinggal pengesahan itu saja,” sambungnya.

Sekda berharap, sisa waktu sebulan lebih ini bisa dimanfaatkan untuk realisasi sisa anggaran yang ada.

“Tergantung progres sisa pekerjaan, mudah-mudahan bisa selesai semua,” tandasnya.