Tandaseru — Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara Iskandar Halil mempersoalkan langkah Sekretariat DPRD yang melayangkan surat undangan paripurna kepadanya dengan sebutan Pelaksana Tugas (Plt). Padahal, Iskandar berstatus kepala dinas definitif.

Undangan tersebut diunggah Iskandar lewat akun Facebook-nya, Jumat (13/11). Unggahan foto undangan disertai caption “Lucu,,, belum ada SK pemberhentian jabatan oleh wali kota. Ketua DPRD membuat undangan Plt setiap rapat”.

Saat dikonfirmasi tandaseru.com, Iskandar menyatakan terpaksa mengunggah undangan tersebut lantaran kejadian tersebut sudah terjadi berulangkali selama dua bulan belakangan. Iskandar mengaku merasa terhina dengan tindakan Sekretariat tersebut.

“Kalau (menurut) saya, persoalan ini sebenarnya disengaja, atau katakanlah (untuk) menakut-takuti. Apalagi ini momentum politik. Tetapi perlu saya tegaskan, bagi saya jabatan itu amanah. Kalau diberikan pasti saya akan bertanggungjawab, tetapi kalau dengan keraguan hari ini saya bersedia tinggalkan jabatan itu,” tuturnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tikep Iskandar Halil. (Istimewa)

“Saya serahkan semua ke Wali Kota, karena itu hak prerogatif dia. Jadi kalau hari ini jabatan saya dicabut, saya tidak pernah bantah. (Justru) saya berterima kasih karena selama ini sudah memberikan kepercayaan kepada saya,” ucap Iskandar.

Iskandar menjelaskan sebagai unsur pemerintahan yang baik, seharusnya pihak-pihak di DPRD tidak melakukan hal seperti ini.

“Tetapi sebagai pemerintahan yang baik, seharusnya minimal ada SK pergantian baru Sekretariat DPRD menyurat seperti itu atau ada orang yang ditunjuk sebagai Plt untuk gantikan saya. Tetapi sejauh ini belum ada SK pergantian yang saya terima, atau ada Plt yang ditunjuk menggantikan saya,” jelasnya.

Iskandar bilang, ia setidaknya sudah lima kali menerima undangan dengan embel-embel Plt.

“Tetapi yang saya perhatikan, setiap undangan yang saya terima, kalau pimpinan lain yang tanda tangan itu tetap ditujukan untuk kepala dinas. Tetapi kalau Ketua (DPRD) yang tanda tangan tetap Plt. Makanya saya berpikir ini disengaja, kalau tidak disengaja tentu pasti bukan Plt. Makanya saya posting lewat media sosial melalui Facebook tadi supaya orang tahu, minimal Pak Wali tahu, masyarakat juga tahu bagaimana perlakuan terhadap saya dalam hal ini sebagai ASN,” tukasnya.

Sebagai ASN, Iskandar menegaskan dirinya tetap menjaga netralitas dan etika selama momentum Pilkada.

“Kalau bicara soal keberpihakan kepada salah satu kandidat, banyak yang lakukan itu, tetapi kenapa mereka itu tidak disentuh? Kalau pimpinan merasa saya berpihak kepada salah satu kandidat, seharusnya mereka panggil. Selama ini kan saya juga tahu diri, sebagai seorang ASN tentu masih menjaga netralitas serta kode etik sebagai ASN. Tetapi saya mau tegaskan saya tidak mengemis jabatan, kalau hari ini diganti saya terima, saya selaku orang Oba, perlu saya tegaskan tidak mengemis jabatan. Meski representasi kami orang Oba yang masuk eselon 2 ini porsinya sangat kecil. Kalau mereka menganggap bahwa dikasih jabatan ini harus ada timbal balik, kalau bicara keberpihakan kenapa anak mantu Pak Wakil bisa duduk di DPRD, istrinya duduk di DPRD, begitu juga kakak Pak Wali duduk di DPRD, yang kerja itu siapa? Itu keluarga kita yang ada di Oba sana. Jadi kalau bicara keberpihakan maka saya terpaksa buka seperti itu, biar masyarakat yang menilai,” beber Iskandar.

Sekretaris DPRD Tikep Ikbal Japono saat dikonfirmasi terpisah mengaku sementara masih terus menelusuri staf mana yang membuat undangan untuk Kadis Ketahan Pangan.

“Terkait ada undangan yang pengetikannya Plt itu, saya langsung meminta kepada Ketua untuk menindaklanjuti mencari tahu. Tadi juga saya sudah mengumpulkan Bagian Persidangan yang notabene bertanggungjawab atas undangan itu, bahkan saya sendiri sudah mengecek ke komputer yang dipakai untuk cetak undangan, ternyata masih ada Plt dalam undangan itu. Makanya saya perintah untuk hapus. Tetapi saya masih mencari tahu atau investigasi staf siapa yang melakukan hal itu, apakah disengaja atau tidak. Tetapi saya selaku Sekwan beserta pimpinan dan staf mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh staf saya. Begitu juga ke masyarakat Oba, karena saya baca-baca di medsos atas postingan Pak Iskandar tadi, banyak orang Oba yang merespon, jangan sampai orang Oba merasa tersinggung. Untuk itu sekali lagi saya minta maaf untuk masyarakat oba,” pungkasnya.