Tandaseru — Perjuangan demokrasi yang digembar-gemborkan calon bupati Kabupaten Pulau Taliabu Sashabila Mus saat berkampanye di pelosok-pelosok desa dan kecamatan akhirnya berbuah manis. Sashabila dan wakilnya La Ode Yasir berhasil unggul dari dua paslon lainnya dalam Pilkada Taliabu.
Kemenangan paslon berakronim SAYA TALIABU ini terasa manis usai “dikhianati” Partai Golkar. Posisi ayah Sashabila, Ahmad Hidayat Mus (AHM), sebagai pengurus DPP Golkar tak membuat partai berlambang beringin itu mempercayakan rekomendasi partai pada Sashabila. Golkar justru mengusung paslon Citra Puspa Sari Mus-La Utu Ahmadi yang hanya finish di urutan kedua.
Berdasarkan data real count tim SAYA TALIABU, dari suara masuk 100 persen di 129 TPS yang tersebar di 71 desa, pasangan Sashabila-Yasir unggul dengan perolehan 43 persen suara, disusul CPM-Utu 39 persen, dan paslon independen Abidin Jaaba-Dedi Mirzan 18 persen dari total suara sah sebanyak 34.454 suara.
Sashabila saat kampanye baru-baru ini mengatakan, pemilu serentak saat ini bukanlah pesta demokrasi, melainkan sebuah perjuangan untuk mewujudkan harapan dan kesejahteraan rakyat untuk masa kepemimpinan 5 tahun mendatang. Untuk itu, rakyat dituntut berjuang menentukan masa depannya sendiri melalui pemilu serentak 2024.
“Saya tidak bisa tawarkan uang merah-merah hari ini, tapi apa yang saya tawarkan adalah masa depan. Pilkada ini bukan pesta demokrasi, saya ingatkan, ini perjuangan demokrasi. Kalau pilkada ini tidak berjalan dengan adil, jujur dan transparan, gagal berarti negara ini,” ujar calon bupati termuda itu.
Tinggalkan Balasan