Tandaseru — Sultan Tidore yang juga calon Gubenur Maluku Utara, Husain Alting Sjah, menegaskan pentingnya mendorong pemekaran Pulau Obi sebagai daerah otonomi baru yang terpisah dari Kabupaten Halmahera Selatan.

“Obi harus dimekarkan jadi daerah otonom baru,” tegas Husain saat menjawab pertanyaan salah satu warga Pulau Obi, Anti, dalam kegiatan Tanya Jou di depan kedaton Kesultanan Ternate, Minggu (17/11/2024) malam.

Menurut Husain, Pulau Obi penting dimekarkan menjadi daerah otonom agar dapat mengelola sumber daya alamnya secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.

“Terutama karena di Obi ada perusahaan tambang, butuh ditata dengan baik agar keuntungannya berpihak kepada masyarakat,” katanya.

Bagi ia, selama ini pengelolaan tambang belum berpihak kepada masyarakat. Apa yang diambil oleh perusahaan di negeri ini, tidak sebanding dengan apa yang diberikan kepada masyarakat. Karena itu pemerintah daerah perlu mengaturnya dengan baik. Termasuk salah satunya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang bisa memberikan bantuan berupa beasiswa pendidikan yang layak bagi anak daerah.

“Karena tambang itu adalah kekayaan kita. Jadi manfaatnya harus dirasakan oleh masyarakat Maluku Utara. Bukan justru membiarkan pemerintah pusat saja mengatur CSR. Akhirnya masyarakat Maluku Utara hanya bisa menjadi pekerja buruh kasar di perusahaan tambang dan menanggung kerusakan lingkungan,” sesalnya.

Husain mengaku ia tidak alergi atau menolak investasi. Ia justru butuh investasi, termasuk investasi tambang untuk membangun daerah.