Tandaseru — Pasangan calon kepala daerah petahana Pulau Taliabu, Maluku Utara, Aliong Mus-Ramli (AMR) kembali mempertegas pada periode pertama kepemimpinan mereka sudah ada dasar-dasar pembangunan yang diletakkan sesuai ketersediaan anggaran Pemerintah Kabupaten.

“Jika ada yang bilang kami tidak membangun berarti mereka tutup mata melihat fakta pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan saat ini. Pertanyaan kemudian apa yang sudah mereka perbuat untuk masyarakat Taliabu?” kata Aliong saat kampanye di Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat baru-baru ini.

Aliong mengatakan, jika ada pembangunan yang belum terselesaikan pada pemerintahan sekarang, itu bukan semata-mata karena tidak ada kepedulian dari pemerintah, melainkan faktor keterbatasan anggaran yang menjadi kendala percepatan pembangunan di wilayah kabupaten termuda di Malut tersebut.

“Daerah lain yang sudah dimekarkan dari puluhan tahun silam saja masih ada yang infrastrukur seperti jalan antardesa ke desa dan kecamatan ke kecamatan belum terhubung, apalagi Taliabu yang masih tercatat daerah otonomi baru (DOB) saat ini,” ungkap Ketua DPD II Golkar Pulau Taliabu itu.

Aliong bilang, ruas jalan lingkar Taliabu yang harus dihubungkan dari desa ke desa dan dari kecamatan ke kecamatan berkisar 400 kilometer. Jarak tersebut mustahil dituntaskan dalam waktu satu periode saja sebab butuh proses, waktu serta anggaran yang besar.

“Postur APBD kita di Taliabu masih kecil untuk kita bermimpi yang terlalu tinggi. Karena itu, untuk mendukung percepatan pembangunan ini, AMR butuh untuk melanjutkan pembagunan ini pada periode kedua nanti. Selain itu perhatian Provinsi terkait anggaran juga wajib karena Taliabu juga bagian dari Maluku Utara,” tegasnya.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Pulau Taliabu sejak dimekarkan sampai saat ini masih minim mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

“Panjang jalan lingkar Taliabu yang mencapai 400 kilometer, sejauh ini yang dibangun dengan sumber anggaran dari Pemerintah Provinsi baru berkisar 8 kilometer. Itupun saat ini sudah terlihat mulai rusak-rusak,” terang suami Zahra Yolanda Ajzira tersebut.

Aliong pun sudah beberapa kali menemui Gubernur Abdul Gani Kasuba meminta bantuan kucuran dana Provinsi untuk percepatan pembangunan di Taliabu.

“Dan saat itu saya meminta partisipasi dukungan anggaran Provinsi minimal Rp 50 miliar untuk mendukung percepatan pembangunan di Taliabu, tapi jawabannya hanya iya dan iya sampai sekarang,” jabarnya.

Dalam kurun waktu 4 tahun belakangan, sambung Aliong, aliran dana Provinsi Malut ke Taliabu baru berkisar Rp 30 miliar lebih. Besaran anggaran ini tidak berbanding lurus dengan kondisi Taliabu sebagai DOB yang dalam proses pembangunan butuh suntikan dana besar.

“Kita di Taliabu ini sangat tidak dipandang sama sekali oleh Provinsi. Karena itu kita berpikir untuk lebih baik keluar dari Maluku Utara,” ucap Aliong kesal.

Di tengah keterbatasan anggaran daerah tersebut, AMR tetap berupaya semaksimal mungkin menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat.

“Kami hanya butuh waktu dua periode untuk menuntaskan pembangunan yang sudah AMR letakkan saat ini,” tukasnya sembari mengajak masyarakat bersatu mengantarkan Aliong Mus-Ramli melanjutkan pembangunan Taliabu pada periode kedua nanti.

Calon Wakil Bupati Taliabu Ramli menambahkan, sejak mekar tahun 2016, petahana AMR sudah meletakkan dasar pembangunan di wilayah Kabupaten Pulau Taliabu.

“Ada tiga program mendasar, yakni infrastruktur pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan sudah dilakukan oleh AMR. Karena itu, jika ada yang bilang incumbent tidak berbuat apa-apa selama dalam periode pertama, tanyakan ke mereka apa yang sudah mereka perbuat di Taliabu?” tuturnya.

“Saya Ramli datang ke Taliabu tidak berpikir untuk hidup di Taliabu, tapi untuk menghidupkan Taliabu. Karena itu warga masyarakat Wayo dan umumnya wilayah Taliabu agar tanggal 9 Desember nanti datang ke TPS dan memilih nomor urut 2 Aliong Mus dan Ramli (AMR) untuk melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan ke depan,” tandas mantan Kapolsek Taliabu Barat tersebut.