Tandaseru — Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Leo Wattimena Pulau Morotai, Maluku Utara memberi izin penggunaan lahan TNI untuk jalur pipanisasi air bersih. Dengan proyek tersebut, dua desa di Kecamatan Morotai Selatan, yakni Pandanga dan Juanga akan menikmati layanan air bersih yang layak.

Komandan Lanud Leo Wattimena Kolonel (Pnb) Adi Setio Nugroho kepada tandaseru.com mengatakan, izin prinsip proyek tersebut memang masih dalam proses. Namun demi kepentingan masyarakat banyak, Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) III telah memberi izin penggunaan lahan tersebut.

“Kalau bicara izin prinsip hal ini masih dalam proses. Namun sudah ada asumsi dari Pangkoopsau lll dalam kunjungannya berapa pekan lalu, jika air bersih ini demi kepentingan masyarakat maka TNI AU memberikan izin penggunaan lahan tersebut,” tutur Adi, Selasa (27/10).

Menurut Adi, sebelumnya Pemerintah Daerah Morotai telah mengajukan permohonan pemakaian lahan. Dalam prosesnya, Markas Besar TNI AU juga mempertanyakan adanya Perjanjian Kerjasama (Perjama).

“Kemarin ada pertanyaan dari Mabes TNI AU terkait dengan Perjama, apakah penggunaan lahan untuk warga tersebut berbiaya atau tidak? Karena kalau berbiaya maka hitungannya sewa, tetapi kalau masyarakat tidak berbiaya maka masuk dalam pinjam pakai,” terangnya.

Untuk pembangunan jalur pipa air bersih tersebut, ia berharap manfaatnya dapat dirasakan benar warga Pandangan dan Juanga secara gratis. Adi mengaku telah pula bicara dengan manajemen PDAM, Sekretaris Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum.

“Harapan saya dengan adanya jalur pipa yang baru ini masyarakat mendapat air secara gratis,” ucapnya.

Selain dua desa tersebut, warga di Desa Wawama juga membutuhkan pelayanan air bersih. Dia bilang, hal itu sudah dibicarakan dengan Balai Kementerian PU.

Sementara jalur pipanisasi yang awalnya memasuki areal Army Dock hal itu disesuaikan dengan pipa yang sudah ada saat ini.

“Jadi terpasangnya paralel dengan jalur pipa saat ini baik yang mengarah Desa Pandanga, Juanga maupun ke Desa Wawama, kita hanya bikin paralel saja tapi menggunakan rute yang sama,” jelasnya.

Diketahui, sebelumnya proyek pemasangan pipaninasi yang melewati Tanah Negara c.q. TNI AU Lanud Leo Wattimena sempat terhenti karena terkendala persoalan administrasi (izin prinsip).