Tandaseru — Kepala Kejari Gianyar Agus Wirawan Eko Saputro menjadi salah satu pemateri focus group discussion (FGD) Kolaborasi Data dalam Implementasi Pariwisata Berkualitas di Kabupaten Gianyar, Selasa (9/7/2024) di Seres Spring Resort Ubud.

FGD yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Gianyar ini bertujuan meningkatkan pariwisata di Kabupaten Gianyar. Di mana peningkatan tersebut harus mengikuti perubahan, terutama dalam hal digitalisasi, dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam pemaparannya, Kepala Kejaksaan Negeri Gianyar menyampaikan tujuan orang melakukan wisata adalah ingin rileks dan bersantai. Gianyar merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional, salah satunya yaitu Ubud.

“Ubud apabila tidak dijaga dengan baik maka dari tahun ke tahun akan menimbulkan turunnya jumlah wisatawan karena beberapa masalah yang ada, salah satu masalahnya yaitu kemacetan. Namun hal tersebut ada solusinya agar tidak memberi dampak negatif, dan pemerintah daerah harus tegas jarak 3 meter dari jalan itu tidak ada bangunan, namun pada kenyataannya banyak bangunan di pinggir jalan tanpa adanya area parkir dan langsung ke jalan, yang justru menambah masalah dari kemacetan itu sendiri, sehingga harus mempunyai visi misi yang sama dan harus berdiskusi untuk mencari solusi,” jabarnya.

Dalam hal pariwisata, sambungnya, ada United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yang merupakan organisasi pariwisata dunia. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengacu pada UNWTO dan harus dilaksanakan sampai pemerintahan tingkat daerah.

“Serta tempat pariwisata harus mempunyai sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainablility (CSHE) yang mana hal tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” terang Agus.