Tandaseru — Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (3/1) mengepung kantor Disperindagkop-UKM Morotai. Aksi ini dipicu penolakan HMI menolak terhadap dua agen BBM yang rencanannya didatangkan Disperindagkop dari luar daerah.
Koordinator Aksi Aswad Kudo dalam orasinya menilai langkah Kepala Disperindagkop-UKM Nasrun Mahasari amburadul mengatasi distribusi minyak tanah.
“Dalam tuntutan kami, copot Kadis Perindagkop karena selama pimpin Dinas Perindagkop terkesan tidak mampu mengatasi BBM mita di Morotai,” tegasnya.
Sementara Ketua HMI Cabang Morotai Rizki Kharie mengungkapkan, berdasarkan hasil
kajian HMI disimpulkan bahwa langkah yang diambil Kadis Perindagkop akan berdampak pada kemaslahatan masyarakat morotai.
“Persekongkolan kekuasaan dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ini bisa dilihat dari kondisi politik dan ekonomi yang ada di Pulau Morotai,” koarnya.
Dengan rentetan problem tersebut, HMI bersikap menolak pengusaha dari luar Morotai menjadi agen BBM mita di Pulau Morotai.
Tinggalkan Balasan