Tandaseru — Pengawasan coklit yang dilakukan Bawaslu Halmahera Utara, Maluku Utara, menemukan banyak pemilih bermasalah dengan persoalan bervariasi.

Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Hubungan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Ahmad Idris ketika dikonfirmasi mengatakan, saat pelaksanaan coklit hingga selesai, banyak dinamika persoalan pada pemilih.

“Hasil pengawasan selama coklit, ditemukan dalam daftar pemilih di antaranya ditemukan pemilih meninggal, pindah, data pemilih yang salah dalam penempatan TPS, pemilih yang sudah berubah status menjadi TNI dan Polri, dan pemilih di bawah umur,” terangnya, Selasa (21/3).

Ahmad bilang, hal ini tentu berkonsekuensi terhadap perubahan data pemilih dengan menghapus yang ada di TPS lama dan dimasukkan ke TPS baru.

“Intinya temuan yang disebutkan tadi selama hasil pengawasan coklit Bawaslu akan melayangkan surat rekomendasi saran perbaikan ke KPU untuk diperbaiki sebelum penetapan DPS,” jelasnya.