Tandaseru — Para penjual asongan di destinasi wisata Pulau Dodola, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara mengeluhkan turunnya pendapatan mereka. Selain pandemi Covid-19 yang merebak, penyebab lainnya lantaran rata-rata wisatawan memilih membawa makanan sendiri.

“Saya jualan Pop Mie, Aqua, kue, dan rokok. Tapi pengunjung kadang tidak beli karena mereka sudah bawa sendiri makanan dan minum sendiri, ditambah dengan Covid-19. Jadi pendapatan kami turun sekali,” kata Rusna, salah satu penjual asal Desa Kolorai kepada tandaseru.com, Rabu (9/9).

Rusna bilang, adanya wabah Covid-19 pendapatan mereka turun drastis dibandingkan sebelumnya.

“Saya jualan di sini dari sebelum corona. Pendapatan sehari bisa sampai Rp 200 ribu. Tapi pas corona pendapatan saya hanya Rp 50 ribu per hari, itu juga terpaksa,” tuturnya.

Menurut Rusna, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai memang menyediakan fasilitas tempat berjualan kuliner. Hanya saja lokasinya agak jauh dari tempat wisatawan biasanya nongkrong.

“Jadi sudah pasti tidak laris kalo jualan di situ. Kalau kita taruh jualan di tempat itu siapa mau beli? Jauh lagi. Mendingan kami keluar jual di dekat pantai saja walau dengan meja jualan yang sederhana ini, tapi agak sedikit laku,” jelasnya.

Desa Kolorai, tempat tinggal Rusna, adalah desa pulau yang tak begitu jauh dari Dodola. Biaya transportasi yang harus ia keluarkan tiap hari dari Kolorai-Dodola pulang-pergi sebesar Rp 10 ribu.

“Kami cari uang buat kuliah anak kami di Ternate, walaupun pendapatan saat ini cuman sehari hanya Rp 50 ribu tapi saya bersukur yang penting ada,” tutupnya.