Tandaseru — Dalam rangka melayani penukaran dan penerimaan uang di daerah Terluar, Terdepan dan Terpencil (3T) pada lima pulau terluar di Maluku Utara, Bank Indonesia bersama TNI AL gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat.

Ekspedisi menggunakan KRI Teluk Weda 526 ini dimulai dari Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, Jumat (27/1). ERB bakal digelar di lima pulau terluar di antaranya Pulau Taliabu, Pulau Sula, Pulau Obi, Pulau Bacan dan Pulau Mayau.

Pelepasan peserta ekspedisi dihadiri Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, Asisten Operasi KASAL Laksamana Muda TNI Dadi Hartanto, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari, Sultan Ternate Sultan Tidore, Sultan Jailolo, Sultan Bacan, Wali Kota Ternate, Forkopimda Malut dan Kota Ternate, serta Ketua Baznas Pusat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, BI diberikan tugas dan kewenangan dalam melakukan pengelolaan uang rupiah mulai dari tahapan perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, sampai dengan pemusnahan.

Pengelolaan uang rupiah ini bertujuan menjamin tersedianya uang rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, dan tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI.

“Terkait dengan pelaksanaan tugas pengedaran uang rupiah, Bank Indonesia menghadapi tantangan yang tidak ringan karena kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau, berbatasan dengan 11 negara tetangga dan masih terbatasnya infrastruktur terutama di wilayah Terluar, Terdepan dan Terpencil (3T),” kata Erwin dalam siaran persnya.