Tandaseru — Di sisa masa jabatan Gubernur Provinsi Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan pasangannya M Al Yasin Ali dihadapkan dengan berbagai masalah. Mulai dari sektor ekonomi, birokrasi dan infrastruktur yang mewarnai pemerintahan keduanya.
Meski begitu, Gubernur tampaknya belum menyerah dan masih bersemangat menyuarakan status Ibu Kota baru Sofifi, bahkan hampir di semua panggung yang ia hadiri.
Kota Sofifi sendiri merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara yang terletak di Kelurahan Oba Utara. Status administrasinya masih di bawah Kota Tidore Kepulauan.
“Maluku Utara memiliki Ibu Kota Sofifi, dan sampai hari ini belum menjadi Ibu Kota definitif,” ujar Gubernur saat menghadiri konferensi internasional perikanan dan kelautan di Kota Ternate, Selasa (17/5).
Abdul Gani juga selalu membicarakan status Ibu Kota Sofifi lantaran usulan pemekaran yang diusulkan Pemprov Malut ke Pemerintah Pusat belum mendapat lampu hijau.
“Statusnya kita masih menumpang, sehingga sering disebut Sofifi rumah kita hanya simbol,” ungkapnya.
Gubernur dua periode ini berkata, Pemerintah Maluku Utara di bawah kepemimpinannya masih terus memperjuangkan status Ibu Kota Sofifi hingga dinaikkan menjadi daerah otonomi.
“Mudah-mudahan melalui forum resmi ini bisa disampaikan ke pemerintah pusat agar provinsi ini punya ibu kota,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan