Tandaseru — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Maluku Utara, Jusuf Sunya, dan Kepala BKPSDM Samin Marsaoly melakukan inspeksi mendadak kehadiran ASN pada hari pertama berkantor pasca libur lebaran, Senin (9/5).

Organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi sasaran sidak di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Camat Ternate Utara, Kantor Perumda Air Minum Ake Gaale dan Puskesmas Siko.

“Dari sidak itu seluruh pimpinan OPD ada di tempat, dan seluruh pejabat struktural juga ada di tempat. Kemudian absen yang diisi pagi di masing-masing OPD juga full,” jelas Samin kepada tandaseru.com usai sidak.

Samin bilang, dari sejumlah OPD itu yang paling signifikan kehadiran ASN yakni di Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan. Selain itu, hasil pemantauan pelayanan terhadap masyarakat pun sudah berjalan optimal.

“Ada juga beberapa pegawai yang memang dia cuti tambahan itu karena memang dia sedang melakukan cuti umrah. Nah itu namanya cuti alasan khusus, itu kita berikan. Ada beberapa juga yang cuti melahirkan, itu juga kita berikan,” jelas dia.

Selain di hari pertama berkantor, sidak kehadiran ASN masih akan dilanjutkan besok dan lusa. Sesuai rencana, sidak besok akan dipimpin langsung Wali Kota M Tauhid Soleman.

Hasil sidak pun akan dilaporkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) tiap hari pada pukul 17.00.

“Besok kita lakukan sidak lagi terutama memastikan pelayanan-pelayanan dasar,” timpalnya.

Bagi ASN yang kedapatan masih menambah libur, lanjut Samin, tentunya akan diberikan sanksi secara berjenjang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94.

Sementara itu, saat apel gabungan di hari pertama berkantor yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Ternate kehadiran ASN, kata Samin, sudah cukup maksimal.

Pasalnya, hampir 80 persen ASN di lingkungan Pemkot Ternate mengikuti apel yang dipimpin langsung Wali Kota.

“Ini buktikan dengan kehadiran para pegawai dari jumlah pegawai 4.500 lebih dipotong guru 1.900 itu tadi kan kehadirannya bisa di angka di atas 70 persen hampir 80 persen, 2.900 lebih dan itu sudah maksimal sudah cukup kehadiran pegawai,” jelas dia.

Sedangkan sekitar 20 persen lebih yang tidak mengikuti apel, menurut dia, tidak dapat hadir di apel pagi karena harus stay melakukan pelayanan. Misalnya pada tenaga kesehatan, pemadam kebakaran dan bencana alam.