Tandaseru — Dinas Perdagangan dan Perindustian bersama Satpol PP dan Damkar menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pengecer BBM yang berada di seputaran Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Kamis (21/4).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Halut Nyoter Koenoe kepada wartawan mengatakan, ia bersama Staf Ahli Bupati Jemy Duan dan Satpol PP langsung turun ke lapangan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat tentang pengecer BBM jenis pertalite yang berada di depot.
“Dan hasil yang dapatkan pada sidak, ternyata Perliter-nya berkisar Rp 10 ribu di seluruh pengecer. Kemudian ketika dikroscek lagi, ukurannya tidak sampai 1 liter dan dijual dengan harga fantastis. Ini kan ada kecurangan,” ungkap Nyoter.
Para pengecer yang curang ini pun langsung dipanggil dan diwajibkan mennghadap Disperindag untuk membicarakan hasil sidak yang bisa dikategorikan fatal itu.
“Kami sudah panggil semua dan mereka wajib datang besok. Kita harus bahas terkait temuan sidak yang kami dapatkan,” tegas Nyoter.
Ia menambahkan, dalam pertemuan besok akan dibahas soal harga BBM eceran yang harus diturunkan dan volume BBM. Sebab para pedagang dinilai mengambil untung terlalu besar.
“Pengecer yang terbiasa menjual dengan harga Rp 10 ribu per botol boleh-boleh saja, asalkan dengan takaran harus pas 1 liter. Kemudian nanti juga akan dikaji lagi sehingga apakah perlu diturunkan harga jual per liternya atau tidak. Nanti dilihat besok pada pertemuan,” tandas Nyoter.
Tinggalkan Balasan