Tandaseru — Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Ahmad Mahendra melakukan audiensi dengan komunitas kreatif Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Senin (21/3).

Pertemuan yang berlangsung di Rumah Tua Coffee di Kelurahan Indonesiana itu berjalan hangat dan dikemas santai. Dalam pertemuan itu, Ahmad Mahendra memberikan spirit kolaborasi terhadap para pelaku seni di Tidore.

Ia menuturkan, sudah sepantasnya para komunitas bersinergi membangun satu kekuatan kolaborasi. Komunitas merupakan ujung tombak dari esensi membangun nilai-nilai kemajuan kebudayaan.

“Yang perlu diingat potensi dan skill itu harus terus diasah, sehingga kalian bisa bersaing dengan siapa saja, untuk sesuatu yang bisa menunjang dalam berkarya,” tutur Ahmad Mahendra.

Pemerintah, kata dia, juga harus mendukung gerakan komunitas. Sebab pemerintah merupakan fasilitator untuk melindungi teman-teman komunitas dalam bidang apapun, baik film, musik, maupun yang lain.

“Karena semakin banyak orang yang berkarya justru itu lebih baik. Coba lihat seperti di Jogjakarta atau Solo atau kota lain, orang terus berkarya, dan suatu ketika pasti akan dilirik. Tergantung konsitensi saja,” ujarnya.

Demi memajukan kebudayaan lokal, sambungnya, maka harus terus melakukan karya-karya sebanyak mungkin dan menjadikan nilai edukasi di masyarakat.

Ahmad Mahendra menambahkan, Tidore dalam beberapa bulan mendatang akan menghelat satu agenda besar yaitu Sail Tidore. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menunjukkan satu eksistensi dan kolaborasi, sehingga para seniman lokal dan komunitas harus terlibat aktif.

Ia menyebutkan, pemerintah juga perlu merespon ini, dan melindungi komunitas untuk tergabung dalam agenda besar tersebut

“Kalau pemerintah justru tidak memberikan ruang terus bagaimana mereka bisa berkarya ke depan?” ucapnya.

Menurutnya, Kemendikbudristek memiliki program pemberdayaan yang memberikan kesempatan bagi pelaku industri kreatif untuk menimba ilmu di bidang musik dan film.

“Kalau ada yang tertarik langsung saja berkomunikasi biar nanti kami fasilitasi. Jadi kami juga nanti ada program juga berkaitan dengan sekolah perfilman dalam bulan ini, nanti teman-teman bisa langsung ikut daftar melalui staf saya,” imbuh Ahmad Mahendra.

“Pada intinya, sebagai fasilitator tentu kami sangat mendukung peningkatan pemberdayaan komunitas yang ada di setiap daerah termasuk Maluku Utara dan Tidore pada khususnya. Dengan begitu, teman-teman komunitas terus berkarya dan memberikan perubahan dalam kemajuan kebudayaan di daerahnya sendiri, yang terpenting juga terus memotret setiap kejadian sebagai narasi lalu kemudian teman-teman bisa meningkatkan potensi di bidangnya masing-masing,” tandasnya.