Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, tengah menjajaki kerja sama dengan pihak swasta untuk membangun kembali Bandara Salahakan Ahmad Hidayat Mus (AHM). Pembangunan di Dusun Dufo Desa Talo ini sebelumnya sempat tertunda.

Peralihan pembangunan bandara ke pihak swasta dilakukan karena saat ini keuangan daerah sangat minim.

Kepala Dinas Perhubungan Pulau Taliabu Abdul Kadir Nur Ali menyatakan rencana pemerintah daerah yang sebelumnya bakal membangun bandara alternatif di Desa Sahu Kecamatan Taliabu Utara melalui CSR PT Adidaya Tangguh telah dibatalkan.

Pasalnya, Bupati Aliong Mus telah meminta dan berkoordinasi dengan PT Adidaya Tangguh untuk membangun Bandara Salahakan Ahmad Hidayat Mus. Lahannya pun telah disiapkan di Dusun Dufo Desa Talo, Kecamatan Taliabu Barat.

“Rencana pengaktifan bandara sementara yang sebelumnya kita rencanakan di Desa Sahu sudah dibatalkan, karena Pak Bupati minta PT ADT bangun Bandara Taliabu yang di Dufo,” ungkap Abdul Kadir, Senin (7/2).

Berdasarkan hasil koordinasi Bupati dengan PT ADT, sambungnya, bandara tersebut akan segera dibangun menggunakan dana CSR.

Tak hanya itu, PT ADT juga akan membangun jalan poros menuju Bandara Dufo sesuai kesepakatan.

“Terkait Bandara Dufo itu Pak Bupati sudah ketemu langsung dengan pihak perusahaan di Jakarta, jadi PT ADT juga sudah mengiyakan itu dan sudah terjunkan tim untuk mengecek Lahan yang dipersiapkan untuk bandara di Dufo, kroscek pelabuhan untuk mendaratkan alat berat, dan lokasi batu yang akan digunakan karena batu yang akan digunakan juga itu harus sesuai,” terang Abdul Kadir.

“Bahkan perusahaan tambang ini juga minta untuk bangun jalan poros ke bandara. Jadi bukan hanya bandara saja, karena mereka mau jalan ke bandara itu mereka juga yang kerjakan,” imbuhnya.

Sementara itu, ganti rugi lahan Bandara Dufo saat ini tengah diproses Bagian Tata Kelola Pemerintahan Setda Kabupaten Pulau Taliabu.