Tandaseru — Menyambut perhelatan Jalur Rempah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek, tiga kabupaten/kota di Maluku Utara, mulai “gabung jurus”. Ketiga daerah tersebut adalah Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Halmahera Barat.
6 komunitas asal Tikep ikut serta terlibat dalam perhelatan tersebut. Sedangkan komunitas dari Ternate sebanyak 10 dan 6 berasal dari Halbar.
Dalam kegiatan tersebut Tidore mengangkat soal film dokumenter yang bercerita tentang ritual adat, sementara Ternate membahas soal rempah-rempah cengkih dan pala, sedangkan Halbar berkaitan dengan pangan lokal.
PIC Festival Jalur Rempah Titik Maluku Utara Cheviano E. Alputila menyatakan, pembukaan workshop, Minggu (12/9), dan pembuatan film dokumenter yang dilakukan secara daring seharusnya dihadiri Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid. Namun ia berhalangan sehingga digantikan oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kemendikbud Restu Gunawan.

“Jadi dalam Jalur Rempah ini yang utama semangat yang menghubungkan simpul Maluku Utara. Jadi memang pada awal kegiatan ini untuk mengembalikan kejayaan rempah di masing-masing wilayah. Kemudian melihat ketersinambungan titik simpul Maluku Utara dan juga provinsi lain yang juga masuk dalam perjalanan Jalur Rempah. Terutama soal cengkih untuk memperkenalkan kebudayaan asli Maluku Utara yang dulu sudah ada pala dan cengkih. Jadi semua saling berkesinambungan,” tuturnya.
Jalur Rempah menjadi bagian dari pertukaran Informasi soal pala dan cengkih dengan daerah lain. Semangat itulah yang dijaga dalam kegiatan Jalur Rempah tersebut.
Tinggalkan Balasan