Tandaseru — Tiga awak kapal KM Mitra Usaha yang tenggelam di perairan Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, berhasil diselamatkan JS Kashima 3508 milik Angkatan Laut Jepang.

Aksi penyelamatan ini terjadi pada Kamis (8/7).

KM Mitra Usaha yang merupakan kapal kayu berkapasitas 32 GT itu mengangkut 320 karung kopra dengan 4 ABK. Kapal berlayar dari Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menuju Bitung, Sulawesi Utara pada Jumat (2/7) lalu.

Namun naas, pada Sabtu (3/7) dini hari, kapal menghadapi cuaca buruk di perairan Pulau Batang Dua. Gelombang tinggi sekitar 5 meter membuat air masuk ke lambung kapal hingga kapal hilang keseimbangan dan tenggelam ke dasar laut.

Dari musibah tersebut, tiga ABK selamat, sedangkan satu orang diduga meninggal dunia karena belum berhasil ditemukan. Tiga ABK terombang-ambing 4 hari di lautan sebelum ditemukan KRI dan kapal perang Jepang.

Awak kapal yang selamat yakni Deki Mahmud (48 tahun) asal Bitung selaku nakhoda, Refli Mahmud (15 tahun) asal Bitung selaku ABK, dan Hans Unggololi (36 tahun) asal Sorong selaku kepala kamar mesin (KKM). Sedangkan 1 ABK yang hilang yakni Aidin Ode (50 tahun) asal Halmahera Selatan.

Tiga awak kapal (baju biru) saat dievakuasi ke untuk mendapatkan pemeriksaan medis. (Tandaseru/Ardian Sangaji)

Komandan KRI Tatihu 853, Mayor Laut (P) Dwi Prasetyo dalam konferensi pers di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Jumat (9/7) menjelaskan, proses evakuasi tiga awak kapal ini bermula dari laporan markas besar TNI AL. Di mana laporan tersebut langsung disampaikan ke seluruh komandan armada laut yang ada di Indonesia.

Laporan dari pusat ini pun diperoleh dari kapal perang JS Kashima 3508 yang berlayar dari Timor Leste menuju Jepang dengan melintasi jalur alki tiga, pada 7 Juli 2021. Kapal milik Angkatan Laut Jepang ini melihat tiga orang awak yang terapung di tengah lautan dan langsung mengevakuasi ketiga korban tersebut.

“Kita dapat informasi dari pusat langsung menuju ke lokasi koordinat kapal perang Jepang untuk melakukan evakuasi dan pertolongan,” jelas Dwi.

KRI Tatihu sendiri, kata Dwi, kebetulan juga berada di sekitar perairan Pulau Seram, Maluku, saat patroli sektor operasi siaga tempur laut di bawah kendali Komandan Guspurla Koarmada III, Laksamana TNI Retiono Kunto.