Tandaseru — Gempa bumi 7,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang Sulawesi Utara, Kamis (21/1) malam menimbulkan kepanikan warga Pulau Morotai, Maluku Utara. Warga yang trauma dengan gempa sempat berhamburan ke luar rumah.

Gempa yang berpusat di Melonguane, Sulut, itu terjadi pukul 21.25 WIT. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi berlokasi di titik koordinat 4,98 Lintang Utara dan 127.38 Bujur Timur. Gempa bumi berjarak 134 kilometer dari arah Timur Laut Melonguane dan memiliki kedalaman 154 km.

Faldin, salah satu warga Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Morotai Selatan, mengaku langsung membangunkan seluruh anggota keluarganya yang sudah tidur. Ramai-ramai mereka lalu lari keluar rumah untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

“Saya panik, walau gempa di Morotai tong rasakan tara talalu kuat tapi keadaan ini musibah di mana-mana. Harus ikhtiar dan waspada,” kata dia kepada tandaseru.com.

Sementara Linda, warga Morotai yang saat ini tengah berada di Kota Sorong, Papua Barat, mengaku ia dan kerabatnya di Sorong tengah waspada.

“Keadaan begini selalu waspada dan jangan lupa berdoa. Semoga katong semua dalam lindungan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.

Menurut Linda, warga di Sorong merasakan dampak gempa yang lumayan kuat guncangannya. Ia mengaku makin panik saat menelepon keluarganya yang di Morotai semua nomor tak dapat dihubungi.

Tong di Sorong juga rasa sekali dan di kompleks sini orang-orang keluar rumah semua. Saya juga telepon keluarga di Morotai tapi nomor tara aktif,” ungkapnya lewat sambungan telepon.

Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan di Malut akibat gempa Sulut tersebut.