Tandaseru — Wakil Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara, Helmi Umar Muchsin, melanjutkan kunjungan kerjanya ke desa Kurunga, kecamatan Kepulauan Joronga, Sabtu (2/7/2025).

Bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Mardiana Bopeng, dan rombongan, kedatangan mereka disambut antusias warga dengan pengalungan bunga, simbol penghormatan dan persaudaraan yang meresap dalam nilai budaya setempat.

Duduk di tengah masyarakat yang sebagian besar hidup sebagai nelayan, Helmi berbicara dengan nada teduh namun penuh keyakinan. Ia membentangkan visi besar pemerintahan Bassam–Helmi yang bertumpu pada Agromaritim, sebuah paradigma pembangunan yang menyatu dengan karakter geografis Halmahera Selatan yang 78 persen adalah lautan.

“Kita tidak bisa bicara ekonomi tanpa menyentuh akar kehidupan masyarakatnya. Dan di Halmahera Selatan, laut adalah denyut nadi itu. Maka Agromaritim bukan sekadar konsep, tapi sebuah cara hidup yang harus diberdayakan dengan pendekatan yang manusiawi, sosial, budaya, dan ekologis,” tegas Helmi.

Kunjungan kerja Wakil Bupati Halmahera Selatan di desa Kurunga. (Istimewa)

Helmi juga menekankan pentingnya membedakan pendekatan antara nelayan tangkap dan nelayan budidaya, dua dunia yang sering kali disatukan padahal memiliki ekosistem dan tantangan berbeda.

“Saya paham betul bagaimana masyarakat Kurunga hidup berdampingan dengan laut. Laut bukan sekadar tempat mencari nafkah, tapi juga ruang hidup yang membentuk jiwa mereka,” ujar Helmi.

Ia menyampaikan bahwa pemberdayaan sektor kelautan dan perikanan bukanlah satu-satunya fokus pembangunan. Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sosial budaya juga menjadi prioritas yang tidak boleh terabaikan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Pj Kepala Desa Kurunga, Yahya Husen, yang dalam sambutannya menyampaikan kondisi riil di desa, terutama terkait minimnya fasilitas pendidikan. Yahya menyoroti kebutuhan mendesak akan Ruang Kelas Belajar (RKB) demi masa depan anak-anak Kurunga.

“Kami berharap pemerintah daerah memberi perhatian khusus pada kebutuhan dasar kami, terutama pendidikan yang menjadi jembatan masa depan generasi muda Kurunga,” ucap Yahya dengan suara penuh harap.

Suasana pertemuan ini tak hanya menghadirkan dialog, tapi juga menyulam kembali jalinan kultural antara pemimpin dan rakyatnya, sebuah peristiwa yang terasa klasik dalam nuansa modern.

Helmi tidak hanya datang membawa program, tapi juga menyuguhkan ketulusan dan kepekaan yang jarang terlihat dalam kunjungan kerja formal.

Dengan laut yang membentang tenang dan masyarakat yang menyambut dengan tangan terbuka, kunjungan ini menjelma menjadi potret eksotis kepemimpinan yang membumi, berpijak pada realitas, namun menatap cakrawala jauh ke depan.

Helmi mengawali dengan laut, tapi tujuannya adalah masa depan yang bertumbuh di setiap desa, termasuk Kurunga.

Sahril Abdullah
Editor
Sahril Abdullah
Reporter