Tandaseru — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) desa Lede didampingi Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, menginisiasi pembentukan Koperasi Neyalan. Langkah ini sekaligus menyosialisasikan penggunaan aplikasi XSTAR untuk pengguna bahan bakar tertentu dan khusus.

Menurut Riswan Mahjidin, Direktur CV Taliabu Lestari yang menaungi SPBN Lede, sosialisasi ini merupakan tindak lanjut terbitnya Peraturan BPH Migas Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penertiban Rekomendasi untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus (JBK) yang merupakan upaya pemerintah melakukan pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi negara.

“Tujuan penggunaan aplikasi XSTAR BPH Migas adalah untuk penyaluran BBM subsidi dan kompensasi negara agar dalam penerapannya bisa lebih efesien, efektif dan utamanya, tepat sasaran,” ujar Riswan, Jumat (1/8/2025).

Dalam sosialisasi tersebut, kata Riswan, para nelayan diberikan bimbingan tatacara penggunaan aplikasi mulai dari cara pendaftaran, penggunaan aplikasi, serta bagaimana mekanisme pendataan kapal dan kuota BBM yang akan diterima sesuai dengan kebutuhan operasional masing-masing.

“Aplikasi XSTAR juga mempermudah OPD dalam menerbitkan rekomendasi kepada para nelayan untuk mendapatkan BBM subsidi dan kompensasi negara yang sudah disiapkan pada SPBN masing-masing. Saat ini kita terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Dinas Perikanan, agar para nelayan di Taliabu bisa memanfaatkan aplikasi XSTAR untuk mendapatkan subsidi BBM,” jelasnya.

“Adapun syarat-syarat yang wajib dikantongi para nelayan untuk mendapatkan kuota BBM XSTAR BPH Migas yaitu kartu Kusuka dan dokumen kapal,” tambah Riswan.

Ia juga berkomitmen meningkatkan pelayanan di SPBN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat nelayan dalam mengakses BBM.

“Kita akan selalu melakukan briefing kepada karyawan kita, para operator SPBN, agar memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna BBM pada saat pengisian,” akunya.

Dengan melihat kondisi saat ini, kata Riswan, kita sebagai penyalur tentunya berharap ada penambahan kuota. Karena, jika sudah dimanfaatkan dinas-dinas terkait di kabupaten Pulau Taliabu tentunya kuota saat ini tidak cukup.

“Kita sebagi penyalur terus melakukan komunikasi intensif dengan dinas-dinas tekait agar kuota subsidi BBM bisa naik lagi,” tandasnya.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Fardanan Fahri
Reporter