Oleh: Syarifuddin Usman

Dosen Ilmu Pemerintahan UMMU

_______

SAYA tak banyak tahu tentang sosok Ikram Malan Sangaji atau IMS. Pun ketika dia menjadi pejabat bupati tahu 2022. Sempat terjadi polemik karena Bang Ikram adalah Penjabat yang di-drop pusat meski dia sendiri anak kelahiran Maluku Utara. Lalu kemudian saya melupakan sosok ini dengan segala kontroversinya (menurut versi lawan politik). Ketika IMS maju mencalonkan diri sebagai Bupati Halmahera Tengah periode 2024-2029, saya terusik untuk mengulik sosok ini. Hal pertama yang saya lakukan adalah menelusuri jejak rekam di sejumlah berita online tentang seperti apa sepak terjangnya ketika menjadi Bupati Halteng. Dan luar biasa. Saya terkesima. Dia menaikkan tunjangan pegawai tanpa neko neko, bahkan sebanyak 14.193 seragam sekolah yang terdiri dari seragam. Nasional, seragam batik, seragam olahraga dan sepatu di semua tingkatan siswa mulai dari TK/PAUD, SD, SMP/MTS hingga ke SMA/SMK/SMA. Dan semuanya dibagikan secara gratis. Tanpa biaya.

Tak semua pejabat memikirkan soal ini, namun Ikram mewujudkannya, seolah- olah ingin memberi pelajaran, bahwa seperti inilah seharusnya seorang pemimpin bekerja.
Kepemimpinannya yang singkat sebagai Pj Bupati telah meninggalkan jejak nyata dalam membangun daerah.

Kedekatannya dengan rakyat tercermin dalam kemampuannya untuk “berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah,” tanpa memandang suku, ras, maupun golongan.

Dalam kurun waktu 1 tahun 7 bulan 25 hari sebagai Pj. Bupati, Ikram Malan Sangadji telah berhasil menjawab keresahan ASN, gaji kaur desa, dan masyarakat dengan lima program prioritasnya yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, UMKM, pengentasan kemiskinan, dan lingkungan. Keberhasilannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah mendorong masyarakat Halmahera Tengah untuk meminta dirinya maju sebagai calon Bupati.

Saya kemudian menjadi salah satu follower akun medsos Facebook Ikram M. Sangaji Menyapa yang sangat aktif. Dan saya kira, Bang IMS sangat piawai memanfaatkan media sosial membranding dirinya dengan menulis status yang bahasanya mudah dimengerti dan sederhana. Semua aktivitasnya sebagai pejabat bupati dinarasikan dengan kata kata tanpa menggurui. Tanpa merasa hebat dan artificial. Mungkin dia satu-satunya pejabat bupati yang tak nyaman ketika hanya duduk di kursi empuk kekuasaan.

Ada banyak keuntungan memanfaatkan media sosial. Yakni, pertama, Berinteraksi dengan banyak orang. Media sosial memudahkan untuk berinteraksi dengan orang lain, bahkan dari seluruh dunia, tanpa dibatasi jarak dan waktu. Kedua, Mengekspresikan diri. Media sosial dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, berbagi pemikiran, dan ide-ide. Ketiga, Mendapatkan ilmu baru. Media sosial dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang mudah diakses. Keempat, Membangun branding, Media sosial dapat menjadi platform untuk membranding dan menarik calon untuk membaca, kelima, Membangun jaringan sosial. Media sosial dapat digunakan untuk memperluas jaringan sosial, bertemu dan berkenalan dengan orang baru, serta mempertahankan hubungan. Keenam, Bantuan untuk yang membutuhkan. Media sosial dapat digunakan untuk mencari atau memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.