AGK kemudian mengungkap bahwa awalnya dia juga meminjam uang kepada Imam Makhdi (Almarhum) mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara senilai Rp 500 juta melalui keluarga Imam sendiri.
“Setelah saya lantik lewat Sekda terus saya minta pinjam uang Rp 500 juta lewat keluarganya pak Imam Makhdi, karena belum dilunasi, jadi Rp 500 juta itu Pak Imran bilang bisa sanggupi sampai selesai,” ucap AGK.
AGK menuturkan, yang lebih mengetahui persoalan uang yang dikirim bertahap oleh Imran Yakub itu adalah Ramadan Ibrahim karena semua melalui Ramadan.
“Itu Ramadan yang lebih tahu, semua lewat Ramadan,” ungkapnya.
Kadar Noh lalu berpindah ke saksi Ramadan Ibrahim, pertanyaan dimulai dari apakah saksi pernah bertemu Imran Yakub. Ramadan lalu menjawab dia pernah bertemu Imran Yakub tepatnya di Kompleks BTN Ternate.
“Saya ditelepon oleh Wahidin Tahmid, dan Wahidin perintahkan saya untuk bertemu dengan Imran Yakub, karena itu saya hubungi Imran Yakub lewat WhatsApp, dan Pak Imran bilang kita ketemu di seputaran BTN,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan