Pemberian insentif terbagi atas dua bagian. SMP-SMA Permukiman Baru Kawasi untuk periode April 2024, dan SDN 217 Halsel dan seluruh sekolah Desa Soligi untuk periode Maret 2024.

“Total seluruh penerima manfaat sebanyak 71 guru. Rinciannya SDN 217 Halsel 4 guru, SMP Loji Permai dan SMA Tunas Muda 17 orang, PAUD Al Hikmah 13 guru, SDN 148 Halsel 5 guru, SDN 264 Halsel 7 guru, SMPN 39 Halsel 8 guru, dan SMA 35 Halsel 17 guru,” rinci Latif.

Sedangkan monitoring aktivitas guru bantu di sekolah dampingan Harita Nickel dilakukan menggunakan indikator guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, guru mendampingi peserta didik untuk pembiasaan hidup bersih dan sehat, dan guru memberikan edukasi mengenai pembentukan karakter, norma, dan agama.

“Kemudian guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi, guru memperhatikan respon peserta didik yang kurang memahami materi pembelajaran, dan guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,” papar Latif.

Selanjutnya, guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri, guru menggunakan alat bantu mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran (audio visual), guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain dengan tepat waktu, guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif, serta guru menyusun dan merencanakan materi sesuai konteks pembelajaran.

Sementara program Harita Mengajar merupakan upaya transformasi pengetahuan, keterampilan, dan nilai dari insan Harita kepada masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Kegiatan Harita Mengajar pada periode April adalah kelas Bahasa Mandarin, edu gathering, dan monitoring operasional bus sekolah.

“Kelas Bahasa Mandarin dilakukan di SMA Tunas Muda Permukiman Baru Desa Kawasi. Narasumbernya berasal dari tim translator PT HJF. Kelas berlangsung tiap hari Sabtu dan diikuti 64 pelajar SMA,” ungkap Latif.