Menurutnya, selama berjualan ini bukan kali pertama ia mendapatkan uang palsu.
“Itu beberapa tahun lalu, senilai Rp 50 ribu, saya biarkan,” singkatnya.
Terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Indra Gunawan menjelaskan jika dilihat secara fisik uang tersebut diragukan keasliannya.
“Seperti kita lihat kebutuhan fisik uang palsu ini. Kalau memang kita raba seperti kertas biasa HVS licin seperti ini, kalau uang asli agak terasa kasar kalau kita raba. Karena bahan sendiri dari serat kapas dibuatkan seperti itu, teman-teman wartawan temukan di lapangan,” jelasnya.
“Hemat saya, seperti saya sampaikan beberapa waktu lalu. Untuk pencegahan dini itu, masyarakat atau siapapun untuk mengenali ciri-ciri uang rupiah pertama adalah 3D, dilihat, diraba, diterawang. Memang banyak modusnya dari oknum mengedarkan ini, salah satunya ketika mereka melakukan transaksi biasa buru-buru seperti itu,” sambung Indra.
Ia bilang, apalagi ini uang pecahan Rp 100 ribu, sehingga kasihan masyarakat atau pedagang yang menerima sebab merugi.
Tinggalkan Balasan