“Kondisi PWM saat ini harus disikapi oleh para kader militan Muhammadiyah. Kalau dibiarkan terus bisa berbahaya ini. Ini organisasi keagamaan kok dibuat seperti partai politik, kan berbahaya,” ujarnya.

Sofyan menyayangkan pengurus PWM yang baru saja dikukuhkan tapi menunjukkan kerja-kerja organisasi yang kelihatannnya hanya concern mengorek-ngorek masalah orang lain, salah satunya ijazah Bupati Halmahera Selatan.

“Itu ijazasah sudah selesai, dianggap sah. Pak Bupati Halsel juga saat ini berencana mau lanjut kuliah doktoral di salah satu universitas di Jakarta, jadi tidak perlu mengorek-ngorek lagi. Orang sudah sampai di bulan, kita masih saling fitnah, saling dengki, dan saling iri. Penyakit itu,” sesalnya.

Ia menyampaikan kegelisahannya jika saat ini ada orang yang memanfaatkan PWM untuk kepentingan pribadi dan membawa-bawa nama Muhammadiyah.

“Saya kira publik juga sudah tahu siapa sih yang ngorek-ngorek ijasah Pak Usman dan masuk bersandar dan memanfatkan organisasi Muhammadiyah. Bagi saya sangat buruk niat tersebut,” beber Sofyan.

Mantan Ketua IMM Cabang Maluku Utara ini juga memberi pencerahan pada pimpinan 13 saat ini. Sofyan mengingatkan, hidup-hidupilah Muhammadiyah dan janganlah mencari hidup di Muhammadiyah. Sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, gerakan pembaharuan dan gerakan Islam, Muhammadiyah selalu kritis di semua aspek kehidupan, termasuk soal aspek hukum.