Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Safiun Radjulan menjelaskan, nilai APBD Halmahera Selatan sempat fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Namun dalam dua tahun ini, angkanya mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan itu, katanya, tak terlepas dari kemampuan Bupati dalam mencari celah penambahan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan juga berkoordinasi ke provinsi terkait dengan dana bagi hasil (DBH) pajaknya. Termasuk DBH dari pusat. Sehingga nilai pendapatan terus meningkat.
Safiun menambahkan, sejak Usman melaksanakan tugas sebagai bupati Halmahera Selatan, APBD di angka Rp 1,4 triliun. Namun berkat kerja kerasnya dengan melakukan terobosan-terobasan anggaran di pemerintah pusat, APBD naik drastis.
“Alhamdulillah, yang termuat dalam dokumen APBD perubahan tahun ini sebesar Rp 2,16 triliun. Perlu digarisbawahi, hasil itu adalah hasil kerja keras Pak Bupati,” ungkapnya, Jumat (13/10).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini bilang, Halmahera Selatan saat ini merupakan salah satu kabupaten dengan APBD paling besar. Di mana setiap penyusunan program yang termuat dalam R-APBD perubahan 2023 sangat realistis.
“Kita tidak pernah mendongkrak PAD yang tidak realistis. Semua diarahkan Pak Bupati bahwa kita menghitung anggaran berdasarkan hasil pendapatan yang betul-betul rasional,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan