Khusus perbaikan sculpture atau patung nama, tidak hanya di taman Landmark melainkan juga di tiga titik ruang publik lainnya. Seperti sculpture di taman Pantai Falajawa, taman Nukila dan pergantian sculpture di seberang jalan depan Masjid Agung Al Munawwar dari yang semula ‘Ternate Kotaku’ menjadi sculpture 99 Asmaul Husna yang di tengahnya ada jam kota.

 

“Kita me-redesign dengan struktur yang ketika kita periksa tadi ternyata sudah terjadi pengeroposan. Jadi ACT yang membungkus tulangan itu ternyata di dalam itu sudah pengeroposan, sudah karatan,” jelas dia.

 

Rizal bilang, upaya redesign itu sudah tepat, karena selain telah masuk tahun perbaikan juga sebagai ikhtiar agar tidak mencelakai pengunjung di ruang publik ini.

 

Ada juga sculpture yang diubah dari bentuk semulanya selain sculpture ‘Ternate Kotaku’ menjadi 99 Asmaul Husna. Itu adalah sculpture bundaran bola bumi di taman Landmark yang akan diubah menjadi sculpture berupa ornament terbuat dari tembaga berbentuk tangan menengadah 4 bunga cengkih.

 

“Itu mengandung filosofi empat kesultanan di Moloku Kie Raha yang punya kekuatan terhadap rempah,” jelas Rizal.

 

Pada taman Pantai Falajawa, lanjut Rizal, perbaikan total perlu dilakukan karena ruang publik yang satu ini cukup diidolakan masyarakat Ternate. Tempat favorit bagi warga yang ingin mandi pantai atau batobo dalam bahasa Ternate, ini mengalami kerusakan yang cukup serius. Seperti talut penahan ombaknya yang mengalami patah di beberapa titik.