Dahulu, masyarakat Maluku Utara makmur karena rempah hingga bangsa lain berdatangan. Diketahui jalur rempah merupakan suatu peradaban yang sangat tua, kompleks, luas, dan memengaruhi peradaban global. Jejaknya pun memperlihatkan bentuk interaksi budaya pada masa lampau melalui ruang perjumpaan. Perjumpaan antara bangsa Cina, Eropa, dengan masyarakat Maluku Utara.
Sejarah mencatat bahwa pada abad ke 15 dan 16, penjelajah Eropa seperti Christopher Columbus dari Italia dan Vasco da Gama dari Portugis mencari jalan ke daerah asal rempah-rempah itu.
Mempelajari sejarah rempah, setidaknya telah menegaskan kepada kita akan sebuah karakter masyarakat Maluku Utara yang terbuka terhadap bangsa lain. Dimulai dari abad ke 13 sampai abad ke 16 Maluku Utara ramai dikunjungi bangsa-bangsa lain dengan tujuan yang berbeda-beda. Sebut saja bangsa Cina, Arab, Gujarat ataupun penduduk pribumi seperti Jawa dan Melayu adalah dengan tujuan perdagangan. Namun lain halnya dengan bangsa Eropa (spanyol, Portugis, Inggri maupun Belanda) yang notabene ingin menguasai rempah-rempah.
Catatan apik rempah pada masa lalu telah membawa kemakmuran bangsa Indonesia. Melalui rempah-rempah inilah bangsa Indonesia pun dikenal dunia sebagai daerah potensial. Lalu bagaimana dengan bangsa Indonesia sekarang ini? Rempah sudah tidak lagi menjadi primadona, karena varietas ini sudah dikembangbiakkan di negara-negara lain. Ditakutkan lagi, jangan sampai rempah menjadi mitos di negeri asalnya. Pasalnya ia mulai tergerus dengan aktivitas pengerukan sumber daya alam lainnya, yaitu pertambangan.
Masyarakat Maluku Utara, khususnya generasi muda sebagai pewaris tongkat estafet lebih melirik pada aktivitas pertambangan yang praksis dan terdengar “keren”. Bahkan lebih mendatangkan banyak keuntungan dari segi ekonomi. Perut bumi Maluku Utara menawarkan sejuta asa melalui emas, biji nikel, pasir besi, tembaga maupun mangan. Melalui perusahaan-perusahaan besar pertambangan seperti PT IWIB, PT NHM, PT Aneka Tambang maupun PT Harita yang selalu mewartakan cerita menggiurkan.
Tinggalkan Balasan