Tandaseru — Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, menggelar monitoring ke 4 sekolah yang tersebar di dua kecamatan yakni Sanana dan Sulabesi Selatan, Jumat (17/3).
Monitoring yang dipimpin langsung Kepala Bidang GTK, Suriyani Gailea, ini menyasar 4 sekolah di antaranya, SD Negeri Wailau, SMP Negeri 5 Satu Atap Desa Wailau, SD Negeri 1 Gay Fuata, dan SMP Negeri 1 Kecamatan Sulabesi Selatan.
Berbagai persoalan pun ditemukan dalam monitoring teraebut. Seperti persoalan kelebihan tenaga guru honorer, guru ASN yang malas melaksanakan tugas, hingga ada guru ASN mutasi tahun 2021 yang hingga kini tidak mengajar.
“Di SMP Negri 5 Satap Wailau kami temui ada kelebihan tenaga pendidik honorer. Kemudian kalau di SD Negeri Wailau, ada 1 ASN inisialnya NY, kami sudah pernah panggil menghadap ke dinas karena yang bersangkutan setelah dimutasi pada tahun 2021 hingga kini hanya masuk ke sekolah sekitar 2 bulan, namun tadi dia lagi-lagi tidak menggubris teguran kami padahal sudah kami lakukan pembinaan,” kata Suriyani.
Mirisnya lagi kata dia, di SD Negeri 1 Gay Desa Fuata terdapat ASN yang malas mengajar meskipun masih jam belajar mengajar.
“Kalau di SD Negeri 1 Gay Fuata ada beberapa masalah di internal kepsek dan dewan guru, seperti gaji dan lain sebagainya. Namun setelah dicek ini hanya miskomunikasi dan mirisnya saat kami turun tidak ada PNS yang masuk sekolah. Sementara untuk SMP 1, Alhamdulillah tidak ada keluhan oleh guru,” timpalnya.
Hasil monitoring yang telah menjadi catatan dinas tambah ini, tambah dia, tetap akan dilakukan evaluasi. Terutama bagi oknum guru bermasalah.
“Hasil tadi kami akan tindaklanjuti dan kami akan buat panggilan ke yang bersangkutan agar dilakukan pembinaan,” tegasnya mengakhiri.
Tinggalkan Balasan