Mujab juga memaparkan, dari sisi pendapatan, pada sisi PAD sampai akhir Februari 2023 realisasinya masih di angka 4,10% dari target. Komponen pajak daerah dan retribusi daerah masih terealisasi sebesar 8,22% dan 3,66% dari target sehingga perlu adanya perhatian
khusus. Oleh karena itu, pemda perlu menerapkan strategi-strategi akselerasi yang dimilikinya guna menggenjot dan mengoptimalisasikan pendapatan asli daerah.
Sementara itu, dari sisi belanja, kinerjanya masih juga perlu ditingkatkan karena baru menyentuh 4,78% dari pagu.
Hal ini tentunya memerlukan perhatian dari pemerintah daerah guna mengakselerasi pelaksanaan program prioritas agar dapat terlaksana sesuai rencana serta pemerataan penyerapan anggaran untuk menghindari penumpukan realisasi di akhir tahun.
Ia juga menjelaskan tentang kondisi terkini perekonomian Maluku Utara.
“Pertumbuhan ekonomi di triwulan IV Tahun 2022 tercatat sebesar 17,74% (yoy), dengan kontribusi terbesar disumbang oleh sektor pertambangan dan penggalian,” jelasnya.
Sektor produksi yang mengalami pertumbuhan ekonomi terbesar, sambung Mujab, adalah Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 66,35% (yoy). Sektor industri pengolahan masih mendominasi struktur perekonomian di Maluku Utara dengan proporsi 25,76%. Hal ini disebabkan tingginya aktivitas pada sektor industri pengolahan khususnya tambang. Pertumbuhan industri pengolahan dan pertambangan menyebabkan dampak lain, yaitu terjadi pergeseran sektor ekonomi.
Tinggalkan Balasan