Ia pun memberi tanggapan terhadap posisi Sultan Hidayatullah Sjah yang kini menduduki Kedaton Kesultanan Ternate bersama perangkat adatnya.
“Biarkan, itu kan proses juga kan. Setiap orang itu selalu punya kesempatan. Setiap orang itu punya keinginan, tapi kan akhirnya penentu itu adalah rakyat. Karena kedaton itu adalah milik rakyat, dan kita harus tahu bahwa menjadi seorang sultan itu adalah pilihan rakyat bukan maunya kita. Rakyat maunya siapa?” cetusnya.
Lanjut dia, misalkan nanti ada keinginan dari masyarakat adat terkait masalah tahta kesultanan, maka bisa dibicarakan secara kekeluargaan. Jika tidak lagi menemukan titik temu, maka jalan mediasi pun bisa menjadi salah satu solusi.
“Kan saya bilang, perkara nanti persoalan kapan, yah nanti akan kita selesaikan dengan cara kekeluargaan, kecuali kalau memang tidak bisa yah berarti pakai mediasi kan bisa. Artinya sekarang ini semua cooling down, mendinginkan semuanya,” terang dia.
Mantan Anggota DPR RI ini juga menambahkan, keberadaannya di Ternate rencananya selama sepekan ke depan. Meski begitu, dia tidak dapat menolak lebih lama lagi di Ternate jika ditahan oleh masyarakat adat.
“Tapi gak tahu ini kalau semua nanti pada minta, kan kalau menjadi seorang ibu atau orang tua rakyat yang sangat dirindukan apalagi Kolano Madoru-nya di sini, saya ini tara sampai hati kalau menolak begitu,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan