Masih dalam pengawalan ratusan masyarakat adat, agenda Nita berlanjut ke salah satu rumah warga adat di Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara. Hanya mampir sekitar 15 menit, Nita bersama Kolano Madoru lanjut menyeberang ke Pulau Hiri melalui pelabuhan Jikomalamo.
Satu unit kapal motor kayu yang telah dihiasi dengan daun kelapa muda, dan bendera pelangi menjadi tumpangan rombongan Nita dan Kolano Madoru. Banyak perahu motor berukuran sedang dan kecil ikut mengawalnya sampai ke Pulau Hiri.
Sampai di Pulau Hiri sekitar pukul 09.20 WIT, Kolano Madoru yang mengenakan jubah khas sultan serta penutup kepala Tuala Wari disambut dengan prosesi adat “injak tanah” atau Joko Kaha. Ketiganya kemudian ditandu warga menuju rumah Kapita Hiri, Aja Tidore, di RT 04/RW 02, Kelurahan Togolobe.
Hadir pula anak dari istri kedua mendiang Sultan Mudaffar Sjah yakni, Nuzuluddin M Sjah.
Di rumah itu, sejumlah perangkat adat menggelar pembacaan doa yang dilanjutkan dengan makan siang bersama, dan pesta tarian adat.
Dalam kesempatan itu, Nita pun memberi keterangannya kepada sejumlah awak media mengenai maksud kedatangannya di Ternate.
“Saya kunjungan kali ini setelah 8 tahun saya tinggalkan Ternate sebenarnya hanya ziarah saja. Saya ziarah kemudian ada baca doa untuk 8 tahun wafatnya almarhum Sultan Mudaffar Sjah dan selanjutnya adalah silaturahmi,” ungkap Nita.
Tinggalkan Balasan