“Menggunakan dana sekitar Rp 48 miliar untuk pembiayaan 7 paket proyek yang sebelumnya disiapkan untuk membayar pokok dan bunga pinjaman di PT SMI. Namun kita masih akan berkoordinasi dengan Pemprov Malut ihwal kesiapannya,” tambah Rusihan.
Politikus Perindo ini menambahkan, saat ini pihak ketiga (rekanan/kontraktor) tengah dihadapkan dengan naiknya harga bahan baku. Hal ini berimbas terhadap realisasi pekerjaan sebab tidak ada penyesuaian harga.
“Menurut rekanan ada kenaikan harga bahan baku pengaspalan, tetapi tidak ada penyesuaian harga. Ini berimbas terhadap progres termasuk Payahe-Dehepodo,” jelasnya.
Ia berharap, ruas jalan dan jembatan Payahe-Dehepodo segera dituntaskan agar dapat dinikmati oleh masyarakat di wilayah Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, dan Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan.
“Masyarakat di sana sangat berharap agar akses jalan mereka bisa dilewati sehingga hasil pertaniannya bisa sampai ke Kota,” tandasnya.
Berikut 7 paket proyek jalan dan jembatan yang sebelumnya didanai PT SMI:
Tinggalkan Balasan