Ida menyebut tantangan peningkatan kualitas ketenagakerjaan di Indonesia saat ini tidak ringan. Sebab, tingkat pendidikan angkatan kerja secara nasional masih 56 persen pendidikan SMP ke bawah. Hal itu perlu menjadi perhatian dengan bonus demografi Indonesia yang akan lebih banyak diisi kaum muda.

“Kami sungguh senang karena concern itu (peningkatan SDM tenaga kerja) sudah sama antara pusat dan daerah. Kita akan berbagi tugas, setelah bapak-bapak menyerahkan hibah tanah ini maka menjadi tugas kita untuk membangun. Peran lain untuk pembinaan juga kami harap ada dari Pemda Halmahera Selatan,” kata Ida.

Sementara Bupati Usman berharap agar hibah lahan ini bisa segera dimanfaatkan untuk pembangunan fisik BLK. Dia juga berharap manajemen dan kurikulum bisa dilaksanakan di bawah naungan Kemenaker.

“Jadi BLK yang dibangun itu khusus tambang, dikarenakan ada perusahaan strategis yang membutuhkan tenaga ber-skill untuk putra daerah kita. Jadi nantinya kita siapkan calon tenaga kerja untuk dilatih dan kemudian kita kirim mereka ke tambang. Tenaga kerja sektor pertambangan perlu disiapkan karena pertambangan salah satu sektor yang memberikan kontribusi ekonomi bagi Halmahera Selatan,” ujar Usman.

Usman menyebut pembangunan BLK tersebut dianggarkan lebih kurang Rp 100 miliar. Ia berharap pembangunan BLK selesai pada 2023.

“Ini akan menjadi legacy tersendiri bagi warga Halmahera Selatan untuk peningkatan kualitas tenaga kerja daerah,” tandasnya.