Ia pun mengaku heran, karyawan yang memprotes kebijakannya tidak mau diajak hearing bersamanya. Padahal dirinya sendiri telah memberi kesempatan tersebut, agar masalah yang diprotes bisa dijawab langsung olehnya.

Abubakar pun dengan tegas menyikapi ancaman karyawannya yang mengancam bakal mematikan seluruh pompa air di Kota Ternate, apabila tuntutan pencopotan dirinya dari Dirut PAM Ake Gaale tidak ditindaklanjuti Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).

Ia balik mengancam, bakal mempolisikan karyawannya yang berani mematikan pengoperasian pompa air.

“Satu saya pesan jangan dorang kasih mati pompa, kalau dorang kasih mati pompa itu pidana. Tidak bisa. Kalau mereka kasih mati pompa itu kita lapor polisi dan ente out saja. Kita bukan lombo-lombo (lembek) kalau kasih mati pompa itu melanggar pelayanan dan itu ada di Perda. Ngoni bunuh itu sama saja dengan pidana,” ancamnya.

Sementara itu ditanya soal kesiapannya jika dipanggil wali kota untuk dimintai klarifikasi atas tuntutan massa aksi karyawannya ini, Abubakar mengaku akan tetap siap.

“Saya siap, saya siap menyampaikan saja mungkin ada perubahan ada yang tidak terima itu terserah wali kota menilai. Saya akan sampaikan ke bapak wali kota, kalau akan panggil dan saya siap,” cetusnya.