“Maluku Utara, khususnya masyarakat Kesultanan Moloku Kie Raha, telah mengamalkan moderasi beragama jauh sebelum isu moderasi beragama berkembang akhir-akhir ini. Melalui kearifan lokal sasi (Bacan), boboso (Tidore, Jailolo), Fagogoru Gamrange (Maba-Patani-Weda) hingga filosofi Jou se Fangare (Ternate). Kami berharap, pemerintah dan Pemprov turut support para ASN dalam tiap momen prestasi literasi, seperti MTQ KORPRI,” tandasnya.