Di samping itu membangun relasi dengan pihak swasta, sebab kata Sekprov swasta lebih efesien dalam bekerja dan mendatangkan keuntungan di mana keuntungan yang sama dilakukan oleh pemerintah.

Kemudian, model pelayanan yaitu model pilihan pelayanan publik terpadu dan pasar/market di wilayah Kota Ternate serta perkembangan infrastruktur pembangunan dermaga, jalanan/akses. Lalu ketujuh peningkatan fasilitas dalam produksi dan pemasaran di 3 sektor 1C 4P.

Selain itu, melalui program ini juga dapat mengembangkan lahan dalam meningkatkan produksi terutama komoditi unggulan di 3 daerah, pengembangan kapasitas SDM di 3 sektor perikanan, pertanian dan parawisata.

“Kita akan memperkuat branding KAPITA untuk posisi pasar ke depan, juga pemasaran produk setelah panen, menjamin kestabilan harga produk (satu harga), aspek-aspek dalam meningkatkan ekspor dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas, serta kerja sama 3 daerah dengan membuat paket liburan, acara/event (komunitas),” imbuhnya.

Forum Group Discussion Kapita ini juga diikuti Kepala perwakilan Bank Indonesia Malut, perwakilan BPS Malut, perwakilan Kepala RRI Ternate, Dekan Pertanian Unkhair Ternate, Pimpinan OPD Pemprov Malut, Kadis Pertanian Kota Ternate, Kadis Pariwisata Halbar, mewakili Kadis Pariwisata Kota Tidore Kepulauan.