“Untuk kali ini Kota Ternate tidak mendapatkan formasi bidan dan perawat. Kenapa? karena jumlah bidan dan perawat di Kota Ternate itu sudah memenuhi,” jelas Samin, Rabu (21/9).
Sedangkan untuk tenaga penyuluh sebanyak 5 orang seluruhnya untuk formasi Penyuluh Pertanian.
Dari seluruh formasi CASN PPPK ini, lanjut Samin, meski ada juga untuk di Pulau Ternate namun tiga kecamatan terluar yaitu Hiri, Moti dan Batang Dua tetap menjadi prioritas.
Ini dilakukan demi pemerataan kebutuhan, seperti tenaga guru dan tenaga kesehatan yang masih kurang di tiga kecamatan tersebut.
Samin juga menjelaskan, untuk persiapan pembukaan pendaftaran hingga seleksi maka pekan depan nanti pihaknya akan menggelar rapat koordinasi teknis di Makassar.
Rakor teknis tersebut salah satunya untuk menyepakati beberapa kriteria yang menjadi landasan prioritas, sebagaimana Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 20 Tahun 2022.
“Pertama itu bagi honor yang masuk kategori dua, yang di tahun 2021 mengikuti seleksi tapi tidak lulus. Tapi di Kota Ternate kan tidak ada. Kemudian prioritas kedua adalah guru yang masuk dalam data kategori dua atau K2 yang mana pemerintah kota itu sisa kurang lebih ada 60. Kemudian prioritas ketiga, adalah guru-guru yang sudah bekerja minimal 3-5 tahun memiliki sertifikasi PPG dan atau terdaftar pada data pokok pendidikan. Itulah yang akan diseleksi,” urainya.
Tinggalkan Balasan