Selain itu, lanjut dia, tema Egoz Proxy yang diangkat dalam pameran ini, bercerita tentang bagaimana ego para komikus dalam membuat satu karya yang bisa dinikmati banyak orang. Ego yang dimaksudkan itu memiliki arti positif.
“Istilahnya kami memberontak terhadap keadaan, dan melihat seni bekerja dalam mengedepankan karya. Maluku Utara juga ada banyak anak muda yang punya talenta dan pameran ini bagian dari sebuah pembuktian terhadap karya. Sementara presentasi karya diisi berkaitan dengan isu-isu sosial, seperti kritik jalan raya yang berlubang, sampah maupun isu-isu sosial lainnya,” papar dia.
Uniknya lagi, di dalam pemeran ini juga menampilkan komik Sultan Baabullah, yang merupakan salah satu Sultan Ternate paling berpengaruh dalam sejarah Kesultanan Ternate. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi komikus Kokonate dan Buku Suba Institut.
“Dalam pemeran ada juga workshop komik tentang Sultan Baabullah, semua akan kami ceritakan dalam kegiatan pameran komik ini,’’ pungkasnya.
Tinggalkan Balasan