Menurutnya, sebelum ada saluran irigasi kelompok tani kesulitan memgambil air meski menggunakan alkon.

“Jadi setelah adanya irigasi ini, kami para tani sangat merasa terbantu,” akunya.

Petani di situ terdiri atas empat kelompok. Per kelompok mengolah 25 hektare namun yang produktif hanya 75 hektare.

“Karena itu dengan adanya irigasi ini baik di musim ini semua bisa diolah. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara, hal inilah yang sangat kami harapkan,” ucap Edi.

Ia menjelaskan, percetakan sawah ini mulai dilakukan sejak tahun 2016. Namun pembuatan irigasi baru pada 2022.