“Kita mencari tahu apa yang sudah dilaksanakan dan belum dilaksanakan dan juga menjadi kendala dalam program TEKAD ini. Kita harapkan 20 desa yang menjadi project utama ini berkembang dan menjadi contoh untuk desa yang lain,” ujar Julius.
Sementara Kepala BP3D Halbar Soni Balatjai usai kegiatan pada tandaseru.com menyampaikan, setelah melaksanakan monitoring ada hal-hal yang ingin disampaikan dalam rangka mengawal program TEKAD 5 tahun ke depan.
“Karena BP3D fungsinya adalah mengkoordinasi dan mengevaluasi program yang ada di TEKAD pada 20 desa lokus di tiga kecamatan, yaitu Jailolo, Jailolo Selatan dan Sahu,” tuturnya.
Soni menambahkan, program TEKAD dari 20 desa itu rata-rata fokus pada pengembangan pangan.
Di sektor perikanan, kendalanya adalah kurang koordinasi. Maka ke depan diharapkan desa mampu berkoordinasi melalui fasilitator dengan dinas terkait.
“Harapan dari BP3D adalah semoga dengan program TEKAD yang merupakan program kementerian dalam jangka waktu 5 tahun ini semoga 20 desa ada progres dengan baik, sehingga ada penambahan desa lokus,” pungkas Soni.
Tinggalkan Balasan