Belum lagi anda melihat kabel-kabel yang tidak dibuat rapi di sepajang jalan yang terhubung dari satu tiang ke tiang lainnya. Di lingkungan mana saja anda lalui pasti anda temukan badan jalan di penuhi rumput-rumput liar.
Itu hanya cerita pendek tentang kota kecil tapi tak terurus kebersihannya. Jangan sudah bicara soal air yang sering mati alias tidak jalan, atau lampu yang sering mati, sebab ini hal biasa yang pemimpinnya ikut membiasakan diri menikmati.
Soal kebersihan sebenarnya hal yang teramat mudah, bisa dilakukan oleh pemimpin siapa saja, asalkan dia benar-benar peduli dan seriuus.
Kalau peminpinnya dari runah ke kantor setiap hari, atau Ternate-Jakarta setiap saat, dan jarang mengelilingi setiap sudut wilayahnya maka pasti banyak hal inspiratif susah dia temukan dalam membuat kebijakan.
Padahal jika armada sampah ditambahkan jumlahnya, tempat penampungan sampahnya diperbanyak di setiap lingkungan, petugas kebersihan diadakan semua kelurahan bahkan sampai ke rukun tetangga, di buat edaran tegas tentang larangan membuang sampah di laut, saluran, maupun barangka, dan diawasi setiap saat, bila perlu beberapa barangka dan pantai dipasang CCTV, serta umumkan ke publik jika ada warga yang membuang sampah di sembarangan tempat.
Wali kotanya jangan cuma rumah-kantor, kantor-rumah, Ternate-Jakarta, Jakarta-Ternate. Dua minggu sekali, ada satu hari dikhususkan berkunjung ke warga kota. Agar banyak hal inspiratif bisa didapat untuk membuat kebijakan, apalagi soal kebersihan kota. (*)
Tinggalkan Balasan