Tandaseru — Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Utara Abdul Malik Sillia melaksanakan kegiatan sosialisasi empat konsensus berbangsa dan bernegara yang berlangsung di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Rabu (13/4).
“Empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ikoa harus terus disosialisasikan agar terpatri dalam kehidupan masyarakat,” ujar Malik di hadapan ratusan peserta.
Malik menjelaskan, empat pilar kebangsaan merupakan salah satu acuan penting yang harus disosialisasikan kepada masyarakat untuk dijadikan sebagai landasan pikir dan gerak.

“Pola berpikir dalam memahami konsep empat pilar kebangsaan harus menjadi dasar dari kelembagaan masyarakat dalam bersosialisasi sehingga tidak menjadi antipati dalam perubahan atau menjadi penonton di tengah perubahan, melainkan dapat mengambil peran strategis dalam perubahan itu,” ungkapnya.
Sekretaris DPW PKB Maluku Utara ini bilang, sosialisasi ini perlu dilakukan secara rutin untuk menyampaikan nilai-nilai dari berbangsa dan bernegara.
“Nilai-nilai toleransi, tenggang rasa, dan kegotongroyongan harus menjadi landasan pergaulan sehari-hari. Tidak boleh ada ruang untuk diskriminasi di Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan, negara juga harus hadir di tengah kesulitan warga. Malik mencontohkan, Malut kaya akan sumber daya alam terutama pertanian dan kelautan, namun minyak kelapa sulit didapat, ikan juga harganya mahal.
“Nah, negara harus hadir memberikan solusi, bagaimana mengelola sumber daya alam ini agar masyarakat bisa mandiri, terutama dalam hal pangan,” pungkasnya.
Kegiatan yang juga dihadiri akademisi Dr. Buhari Umasugi, dan Hendra Kasim tersebut berakhir dengan tanya jawab antara peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, para pemuda, dan ibu-ibu RT.
Tinggalkan Balasan