Tandaseru — Pelaku industri minyak goreng sawit diminta terus meningkatkan pasokan minyak goreng curah di pasar. Sejauh ini, dari data yang ada di Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) rata-rata penyaluran minyak curah sudah mencapai 6.060 ton per hari.
Jumlah itu mengalami kenaikan dari rata-rata di bulan Maret yang cuma mencapai 4.050 ton. Meski begitu, hingga kini Provinsi Maluku Utara belum kebagian distribusi minyak curah subsidi.
“Kami mendorong para pelaku industri minyak goreng sawit untuk meningkatkan pasokan minyak goreng curah bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, usaha mikro, dan usaha kecil. Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap para pelaku perusahaan industri minyak goreng sawit yang terlibat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dilansir dari detik.com, Rabu (13/4/2022).
Agus memaparkan, pemenuhan kebutuhan minyak goreng curah bersubsidi terus meningkat dari 51,98% pada bulan Maret lalu menjadi 77,90% pada April.
Selain itu, aspek pemerataan distribusi juga membaik. Dari semula 14 provinsi, kini tinggal 7 provinsi, yang masih terlapor zero supply, utamanya provinsi-provinsi di wilayah timur, antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam hal ini, pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menyuplai minyak goreng curah bersubsidi dalam kemasan jeriken khusus untuk provinsi-provinsi tersebut. Pasokan untuk beberapa provinsi di Indonesia timur yang masih mengalami kekosongan juga sedang dalam proses pengiriman.
“Meskipun dikemas dalam jeriken, minyak goreng tersebut masih berstatus minyak curah dan tetap diberikan subsidi,” kata Agus.
Penggunaan jeriken hanya untuk mempermudah pengiriman dan jeriken diberikan label khusus bertuliskan minyak goreng curah bersubsidi yang harus dijual dengan HET Rp 15.500 per kilogram atau Rp 14.000 per liter.
Per hari ini, harga minyak goreng curah di pasar tradisional di Malut masih bertahan di angkat Rp 26.500 per liter berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Minyak goreng kemasan bermerk 1 mencapai Rp 30.000 per liter, dan minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp 26.750 per liter.
Tinggalkan Balasan